Ibu Rahma Menikmati Gula-gula di Bandung: Sugar Rush Bersama Member Setia SITUS66

Bandung, dengan julukan Kota Kembang, tak hanya terkenal karena pemandangan alamnya yang memukau dan udara sejuk yang menenangkan, tetapi juga karena ragam kuliner unik yang memanjakan lidah. Salah satu sajian yang tak pernah absen dari daftar buruan wisatawan adalah gula-gula tradisional. Bagi Ibu Rahma, seorang penggemar berat makanan manis, berkunjung ke Bandung berarti menyelami dunia penuh warna dari gula-gula khas yang menggoda.

Dalam perjalanan kali ini, Ibu Rahma tidak sendirian. Ia ditemani oleh teman-teman dari komunitas setia SITUS66, yang telah lama berbagi minat yang sama terhadap ragam kuliner Nusantara. Bersama-sama, mereka menyusun daftar tempat yang wajib dikunjungi, mulai dari toko-toko gula-gula klasik hingga kios-kios kecil yang menjual permen unik buatan lokal. Semangat mereka begitu membara, seolah-olah pencarian ini adalah misi yang harus diselesaikan dengan rasa puas dan penuh senyum.

Jelajah Rasa di Tengah Kota

Perhentian pertama adalah toko gula-gula legendaris yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun. Dengan rak-rak kayu yang dipenuhi toples kaca berisi permen warna-warni, suasana toko ini membawa nuansa nostalgia yang hangat. Ibu Rahma langsung terpikat oleh aroma manis yang menguar di udara. Dari permen jahe yang pedas manis hingga gula-gula dodol durian yang legit, setiap jenis memiliki cerita dan rasa yang unik.

“Di sini saya bisa merasakan masa kecil lagi,” ujar Ibu Rahma sambil tersenyum. “Saya jadi teringat ketika dulu ibu saya sering membawa oleh-oleh permen seperti ini sepulang dari pasar. Rasanya sederhana tapi begitu memikat.”

Bagi anggota komunitas SITUS66 lainnya, pengalaman ini lebih dari sekadar wisata kuliner. Mereka menemukan cara untuk terhubung lebih dalam dengan budaya lokal dan memahami sejarah panjang di balik camilan-camilan tradisional ini. Salah satu anggota bahkan berkomentar, “Bandung tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memanjakan lidah dan hati. Gula-gula ini adalah cara kita mengenal Indonesia lebih dekat.”

Kenangan Manis di Ujung Perjalanan

Setelah menjelajahi berbagai penjuru Bandung, rombongan pun berkumpul di sebuah taman kota. Di bawah rindangnya pohon-pohon besar, mereka saling berbagi hasil buruan mereka. Setiap bungkus gula-gula yang dibuka membawa canda tawa, pujian, dan kadang komentar jenaka. Ibu Rahma tampak puas, mencicipi setiap permen sambil mengamati anak-anak kecil yang bermain di sekitar.

“Kebahagiaan sederhana seperti ini membuat hidup lebih manis,” katanya. “Tidak ada yang lebih berharga daripada menghabiskan waktu bersama teman-teman yang memiliki kesukaan yang sama.”

Hari itu di Bandung, gula-gula bukan hanya sekadar camilan. Bagi Ibu Rahma dan teman-temannya di SITUS66, gula-gula adalah cara untuk merayakan kebersamaan, mengenang masa lalu, dan menciptakan momen-momen indah yang akan terus dikenang. Dengan semangat kebersamaan, perjalanan kuliner mereka menjadi pengalaman yang penuh rasa dan cerita. Sugar rush yang mereka rasakan bukan hanya berasal dari permen-permen manis, tetapi juga dari kehangatan persahabatan yang semakin erat.